mesin pencari

20080922

Tingkat spiritualitas seseorang

Bagaimana cara mengukur tingkat spiritualitas atau kerohanian seseorang? pertanyaan yang mulai sering kita dengar. di jaman yang serba full of pressure ini memang semakin banyak orang yang menyadari bahwa mereka perlu mencari guru spiritual, sebagai tempat bersandar dari deraan tekanan hidup. Banyak artis sudah kita tonton memiliki guru spiritual mereka sendiri-sendiri...
Tetapi cara mengukur spiritualitas seseorang tidaklah semudah kita memindahkan chanel infotainment di TV dari satu saluran ke saluran lain. spiritualitas bukanlah sesuatu yang abstrak pula sehingga masih bisa diukur... hanya saja kalau parameter yang kita pakai mengukur tingkatan spiritualitas seseorang yang mungkin saja ingin kita jadikan guru pembimbing rohani kita, salah, maka hati-hati sajalah... karena di luaran begitu banyak ada para materialistis yang berkedok sangat spiritualis...
mengukur tingkat spiritualitas seseorang gampang-gampang susah, dan sangat subyektif dan juga begitu banyak melibatkan rasa.
sekedar pegangan untuk dijadikan acuan, pertama.. kenalilah secara utuh calon guru spiritualitas kita, kalau ada keluarganya juga...
kedua lihatlah kehidupan murid-muridnya, ketiga rasakanlah perubahan yang anda rasakan ketika berada di dekatnya, keempat cermati cara bicaranya dan kelima pastikan perilakunya bisa diterima oleh logika dan perasaan anda
guru sejati, sesungguhnya bisa datang dalam wujud apapun, terkadang datang dalam bentuk yang menyusahkan kita dan terkadang datang dalam bentuk yang menyenangkan. hanya saja kita perlu melatih mata hati ini lebih peka...
spiritualitas bisa diasah oleh lingkungan kita dan cara kita memaknai sesuatu yang datang menghampiri kita.
Jangan sampai kita terasing dari lingkungan kita hanya karena mengejar tingkatan spiritualitas yang lebih tinggi dan jangan sampai kita larut ke dalam ketersesetan spiritualitas materialistis

mulai kerja ama orang...

tahun 1995, mulai bekerja sebagai agen asuransi setelah memasuki tahun ke tiga, perusahaannya, tepatnya induk perusahaan terkena badai BLBI..., tahun 1998 mulai bekerja di Bali News, sebuah tabloid pariwisata mingguan. 2001 memasuki perusahaan IT pertama kali, indo.com o.. ya lupa nyebutin tahun 1999sampai 2000 itu juga sempat jadi guru pendamping di pranidana language school yang membri private ke beberapa hotel besar di Bali.
bekerja di indo.com membuka banyak hal baru dalam hidup dan wawasan... akhirnya tahun 2002 ikut join di balibagus.com kumpulan anak muda Bali yang mencoba peruntungan di webdesign dan online marketing. perusahaan ini masih eksis hingga sekarang dijalani oleh para sahabat yang berjiwa militan dan loyalis...
tahun 2003 sudah mulai memasuki dunia baru, yaitu investasi di saham, lalu belajar tentang future trading... ini dilakukan di danareksa Bali, thanks to my friend... atas kesempatan belajarnya... tahun 2004 pindah keperusahaan perdagangan berjangka untuk menerapkan sedikit pengetahuan tentang future trading.. akhirnya tahun 2005 menempati sebuah gedung baru di jalan teuku umar, masih di peruasahan perdagangan berjangka, tetapi yang ini karena pertemanan dan pertimbangan lokasi kerja yang deket ama rumah... jadi pindah ke yang baru hingga tahun ini, saaat menulis ini, masih kerja di tempat yang sama di PT. Integral IF...hahaahahalumayan sering pindah tempat kerja dan sering ngga nyambung antara tempat yang satu dengan yang lain

20080918

masa kuliah

lanjut ceritanya...
masa kuliah, masa yang memaksa aku untuk mandiri. perploncoan ala poltek yang semi militer telah banyak mengubah kelakuan remaja yang kekanak-kanakan. jadi lebih mandiri, berarti jadi lebih berani ngedeketin cewek, heheheh
sudah mulai memikirkan mau jadi apa kelak nih, kalau habis tamat...
masa ini, aku udah ngga cuma larak lirik temen cewek, tetapi sudah ikut klub cewek hunter, bersama teman-teman di elektro, meskipun daerah buruan masih di dalam kandang poltek saja... tetapi sudah merambah wilayah-wilayah beda jurusan... yang paling sering di satronin sih akuntansi ama tataniaga... istilah sekarang anak-anak jurusan ini... bening, mannn...
mulai mencoba mencari duit sendiri...akhirnya tahu diri, kalau selama ini belajarnya masih kurang, hidup di Bali kok ngga bisa bahasa Inggris...(ini gara-gara ngeliatin tetangga yg hidupnya mapan, gara-gara jadi guide) akhirnya pindah kuliah ke sastra inggris...
new adventure...sempat menjadi ketua himpunan mahasiswa... hobi tetap hunting cewek, cuman mulai serius belajar tentang hidup, mulai cari duit dan yg seru mulai serius cari pasangan hidup
sambil kuliah jualan HP bekas, sekali-kali nyari tamu di seputaran sanur dan kuta...pernah beberapa bulan, setiap minggu bolak-balik Jakarta buat ngumpulin HP bekas (ini benar-benar good business saat itu).
Coba ngajar private dan jadi freelace writer....akhirnya tamat kuliah malah ngga kerja di pariwisata, ngga jadi jadi guide, ngga jadi guru bahasa inggris malah jadi trader saham.:)
yang penting bukan masalah kita tamat dari jurusan apa, tetapi jauh lebih penting apakah kita benar-benar sudah lulus dalam memasuki kehidupan yang begitu indah, think out the box.. ini pesan dosenku saat kuliah di sastra dulu

Masa SMA

Asik, seru dan berkesan untuk dikenang. itulah masa-masa di SMA... sebuah masa yang sepertinya baru beberapa waktu berlalu. kejadian-kejadian itu seolah masih teringat dengan cukup detail...meskipun detail yang kita ingat kadang beda ama detail yang diinget teman...
SMA, adalah masa peralihan, masa dimana kita menunjukan bahwa inilah saya... anak remaja yang sudah besar...ntar lagi mau jadi maha siswa...hehehehe:)
Masa, kita mulai melirik teman yang punya body sexy, mata indah, rambut yang mempesona atau teman yang enak di ajak ngobrol...(beberapa teman, nyari teman yang enak diajak ke kantin, huahahahahahaha) (ingat teman 13)
Masa, kita mau nunjukin kita hebat, loe jual gue beli....pokokne sing nyeh!!! apalagi rame-rame ama teman se geng :) INI di F2)
Masa, ngeber gas motor ampe habis, ampe knalpot meledak-ledak, buat ngeledek lawan...
masa fanatisme tinggi terhadap almamater dan teman...
masa untuk berbuat bodoh dengan bangga:) urunan beli arak, urunan nyewa adult movie dan urunan buat surat ijin ngga masukkk (dgn kelompok belakang)
yup masa SMA memang penh kenangan, penuh kesan... wah malah lupa waktu SMA saya sempat memperhatikan guru yang ngajar di depan kelas ngga yaa.... kalau gurunya cantik sih pasti dapat perhatian (ingat bu yunita), hehehehehheeh

istirahat sejenak MARKET GILA

wah, ternyata lelah juga mengikuti perkembangan market beberapa hari ini...market turun sudah sangat gilaaa, bahkan saat ini kita sedang berada di titik gawat... dunia menuju resesi...
hari ini, beberapa market rebound tetapi ternyata sangat kecil dari kejatuhan saat open... ini menjadi singnal bahwa market sudah kehilangan "confident" banyak investor yg ambil langkah seribu dan banyak juga yang uangnya tinggal seribuan...
jadi lebih baik istirahat, lihat besok dan respon market selanjutnya...
untung ada teman buat chat....lumayan, buat killing si time , sambil menikmati roler costernya nikkei, hanseng dan kospi... semoga Indonesiaku baik-baik saja

dudik

20080903

ini cerita film drupadi..

kalau isinya seperti ini, yang mana mau diprotes????

Kapanlagi.com - Sebuah film pendek, kolaborasi antara seni peran, musik dan tari diproduksi oleh CinemaArt, dengan menampilkan sejumlah tokoh muda perfilman Indonesia. Film dengan judul DRUPADI, diangkat oleh sutradara Riri Riza, sebagai karya idealis, syarat budaya yang siap untuk 'bertarung' di ajang festival.
Film yang mengangkat sepenggal lakon dari kisah khas klasik Mahabarata itu menampilkan bintang Dian Sastrowardoyo sebagai Drupadi, Dwi Sasono sebagai Yudhistira, Nicholas Saputra sebagai Arjuna, Butet Kertaredjasa sebagai Patih Sengkuni, Ario Bayu sebagai Bima dan Doni Alamsyah sebagai Adipati Karno.
Lazimnya kisah Mahabarata, film ini berkisah perseteruan dua kelompok, antara Pandawa dan Kurawa, di mana film ini mengambil sudut pandang Drupadi sebagai pusat cerita.
Drupadi sendiri dalam pewayangan adalah putri Prabu Drupada, raja di kerajaan Panchala, yang juga permaisuri Prabu Yudistira. Ia merupakan simbol perjuangan kaum perempuan yang menolak menjadi 'komoditas' kaum lelaki, dan selalu bertindak memuliakan kaumnya sebagai manusia.
Bahkan dalam kisah asli versi Mahabarata, Drupadi merupakan istri dari lima Pandawa, yaitu Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Meski kemudian dalam cerita pewayangan Indonesia 'diluruskan' hanya menjadi permaisuri Yudhistira.
Begitu pun dalam film ini, sosok Drupadi menjadi simbol perjuangan kaumnya, khususnya kaum perempuan yang dalam realitas kehidupan banyak terpinggirkan.
Film ini rencananya baru akan di-launching bertepatan dengan pelaksanaan JIFFest (Jakarta International Film Festival) pada Desember 2008 mendatang. Karenanya sebagai film festival, karya ini diprediksi bakal menjadi karya emas bagi trio produser muda, Mira Lesmana, Dian Sastrowardoyo dan Wisnu Dharmawan. (kpl/ant/dar)

tentang protes film drupadi

Tanggapan terhadap tulisan di blog www.jerosetia.blogspot.com

Protes yang disuarakan oleh WHYO mendapat tanggapan yang menarik dari Ida Bhawati Putu Setia. Tentunya tanggapan Beliau ini mengatas namakan pribadinya yang kebetulan sebagai budayawan dan rohaniawan

Saya, sebagai orang Bali yang beragama Hindu, sependapat dengan WHYO yang menyatakan mahabarata adalah Ithihasa, kisah heroik, yang merupakan bagian dari kitab suci Hindu. Mahabarata yang ditulis oleh Bhagawan Wysa (sang maha rsi yang kita setarakan dengan nabi) dan juga menuliskan weda-weda yg diterima oleh sapta rsi.
Dalam pelajaran yang saya pernah terima disebutkan bahwa karena zaman dahulu weda hanya bisa dibaca oleh golongan brahmana saja, sehingga tidak bisa dibaca oleh kelompok lainnya maka dibuatlah sistimatika pengajaran isi dari weda ini melalui cerita, yaitu melalui ithihasa Mahabarata dan Ramayana. Weda sendiri yang pada mulanya diterima sebagai ajaran tertinggi di Hindu adalah trayi weda bukan catur weda. Setelah melewati proses panjang dan ketika tantra menjadi mayoritas barulah atharwa weda masuk menjadi pelengkap sehingga kita mengenal catur weda.
Mengenai pancamo weda, weda kelima, sesungguhnya bukan hanya bhagawad Gita, masing-masing sampradaya memiliki pancamo wedanya sendiri.ini adalah konsekwensi sebagai akibat adanya pelarangan untuk membaca isi weda. Dan bagi Waisnawa, pemuja Wisnu pancamo weda mereka adalah Bhagawad Gita.
Hindu di Bali, bukannya Hindu tok, tetapi juga sampradaya siwa yaitu siwa sidhanta dan agama adalah salah satu kitab sampradaya ini. Ini bisa dilihat dari ritual dan mantra yang dipakai (katanya)
Tetapi saya tidak alergi ketika Ithihasa ini ditafsirkan, karena sejauh ini saya tidak membaca di hindu ada bhisama yang membunuh mereka yg menafsirkan ithihasa seperti fatwa yang menghalalkan darah salman rusdhie. Apakah mahabarata pernah terjadi atau hanya karya sastra saja? Ini masih membuat saya bingung, apakah karya sastra tidak bisa bahwa yang diceritakan itu pernah terjadi?
Sebagai orang Hindu saya percaya Karma... dan Phala adalah konsekwensi logisnya.