mesin pencari

20080903

Satya Wacana


Om Swastyastu,


Pagi ini saya masih tidak percaya, koran pagi belum juga memuat berita eksekusi Amrozy cs. Memang belakangan ini koran di Bali sudah menjadi etalase promosi bagi institusi dan perorangan. tetapi tetap saja saya berlangganan dan mencari satu-dua tulisan yang menyampaikan fakta yang terjadi. dan salah satu yang saya tunggu-tunggu adalah fakta eksekusi amrozy cs.

Kejaksaan Agung yang mewakili pemerintah sudah pernah mewacanakan bahwa Amrozy cs akan dieksekusi sebelum bulan puasa, bahkan saya baca dan tonton persiapan eksekusi sudah dilaksanakan. tetapi fakta adalah kebenaran saat ini.

dan kebenaran itu adalah Amrozy cs belum di eksekusi.

sakit hati, jelas saya sakit hati... pemerintahan yang dikomandani oleh orang yang ikut saya pilih dengan pertimbangan pribadi yang memiliki sikap tegas, disiplin dan setia kepada sumpah ternyata tidak bisa mengawal apa yang saya pahami sebagai satya wacana.

satya wacana, setia dan berkomitmen terhadap kata-kata yang sudah keluar adalah salah satu syarat menjadi pemimpin besar.

lalu muncul dalam pikiran ini, bahwa Amrozy tidak akan pernah di eksekusi... karena daerah yang diwakili oleh peristiwa ini adalah pulau Bali yang kecil dengan penduduk yang cuman tiga juta apalagi mayoritas penduduknya beragama Hindu yang jelas kelompok minoritas di Negara Indonesia.

Kalau dibawa kedalam hitungan strategis menjelang 2009, jelas, lebih menguntungkan tidak mengeksekusi Amrozy CS yang mewakili kelompok mayoritas, daripada mengeksekusinya. Bahkan tanpa mengeksekusipun suara tiga juta yang ada di Bali tidak akan hilang 100%.

Hanya saja, pemimpin yang tidak satya wacana, meskipun bisa berkuasa tentu tidak akan pernah menjadi pemimpin besar. bahkan tidak pernah menjadi pemimpin sesungguhnya.


denpasar, 1 september 2008

No comments: